News

Kinerja Cemerlang Kembali Berlanjut

posted on 17 July 2023, Written by developerSGFI

Kinerja Cemerlang Kembali Berlanjut

Sarana Global Finance Indonesia menduduki takhta tertinggi di kelompok aset Rp500 miliar sampai dengan di bawah Rp 1 triliun. Dari 21 perusahaan yang menghuni kelompok ini, 11 perusahaan di antaranya meraih predikat “sangat bagus”.

MESIN BISNIS SARANA GLOBAL FINANCE indonesia (SG Finance) menderu kencang di 2022. SG Finance menunjukkan kehebatannya dalam rating multifinance versi Infobank tahun ini. Perusahaan pembiayaan ini kembali meraih predikat “sangat bagus” berkat kinerja keuangannya yang cemerlang di 2022.
Dengan demikian, SG Finance mencatatkan namanya sebagai perusahaan pembiayaan berpredikat “sangat bagus” selama delapan tahun berturut-turut. Selain itu, yang tak kalah hebat, SG Finance kembali menjadi nomor satu di kelompok perusahaan pembiayaan beraset Rp500 miliar sampai dengan di bawah Rp1 triliun.

Pada rating kali ini, perusahaan pembiayaan yang dipimpin Evelyn Halim sebagai direktur utama ini meraih total skor 98,25%. Berdasarkan data rating, SG Finance mendapat skor sempurna untuk aspek pertumbuhan. Aspek ini meliputi pertumbuhan aset, pertumbuhan pembiayaan, per tumbuhan modal sendiri, dan pertumbuhan laba bersih. Sedangkan, untuk aspek rasio keuangan penting, SG Finance mendapat skor terbaik untuk komponen pemb iayaan banding aset total, pembiayaan banding kewajiban, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO), dan rasio rentabilitas yang diwakili ROA dan ROE.

Biro Riset Infobank (birI) mencatat total pembiayaan SG Finance pada 2022 tumbuh 172,51% secara tahunan menjadi Rp802,4 miliar. Labanya tumbuh 89,27% menjadi Rp30,51 miliar pada 2022 dari Rp16,12 miliar pada 2021. Perolehan laba ini melampaui rata-rata pertumbuhan industri multifinance yang tercatat 33,18%. Kenaikan pembiayaan dan laba turut mendongkrak pertumbuhan aset SG Finance sebesar 134,30% menjadi Rp827,89 miliar. Modal SG Finance juga kian tebal. Modal sendirinya tumbuh 92,03% menjadi Rp481,07 miliar.

Dalam menyalurkan pembiayaan, SG Finance tampak sangat produktif. Buktinya, rasio pembiayaan terhadap aset total atau financing to asset (FAR)-nya tercatat 96,92%, di atas standar industri. Dengan begitu, perusahaan pembiayaan yang beroperasi sejak 2008 ini dapat menciptakan keuntungan dengan sangat baik karena mampu memaksimalkan aset produktifnya.

Di lain sisi, pertumbuhan laba SG Finance didorong penurunan pengeluaran yang lebih besar daripada penurunan pendapatannya. Terlihat dari BO/PO perusahaan pembiayaan ini yang berada di posisi 50,05%. Angka ini menjadi salah satu yang terendah dan di bawah rata-rata industri yang mencapai 75,64%. Ini artinya, SG Finance mampu meningkatkan efisiensi usahanya. Di sisi rentabilitas, SG Finance pun menjadi salah satu yang terbaik di kelasnya. ROA dan ROE-nya masing-masing 5,17% dan 8,34%. Kepada Infobank, Denny Yo, Direktur Operasional SG Finance mengungkapkan bahwa tantangan bisnis di 2022 sangat sulit dilalui oleh perusahaan pembiayaan. Itu karena, sumber dana saat itu masih sulit diperoleh, baik dari perbankan maupun dari sarana pendanaan lainnya.

Sejak 2020, SG Finance terus berupaya mencari terobosan untuk memperoleh sumber dana dari nonbank. Meskipun tidak mudah diperoleh, seiring dengan berjalannya waktu SG Finance berhasil meyakinkan beberapa kreditur nonbank sehingga mau memberikan pembiayaan kepada perusahaan dengan skema pembiayaan yang telah disiapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK). Melalui ketersediaan sumber dana inilah, SG Finance berhasil memenuhi kebutuhan beberapa kreditur dengan risiko sedang maupun rendah, dengan imbalan jasa terbaik.

“Hal tersebut yang menjadi poin utama keberhasilan perusahaan bertumbuh secara berkualitas pada tahun 2021-2022 dan akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya,” ungkap Denny kepada Infobank, bulan lalu. Kendati demikian, tidak dimungkiri, tantangan lainnya masih terus mengadang. Baru-baru ini, harga komoditas batu bara yang tidak menentu menjadi salah satu tantangan di sektor energi. Namun, sebagai perusahaan pembiayaan yang telah beroperasi lebih dari satu dekade, SG Finance tetap optimistis mampu melewati segala tantangan yang
ada.

“Tantangan yang berkaitan dengan sektor energi sudah terjadi sejak 15 tahun terakhir selama perusahaan berdiri. Pengalaman ini akan menjadi dasar perusahaan dalam mengelola risiko-risiko perusahaan pembiayaan, khususnya makin intensnya komunikasi perusahaan dengan debiturdebitur pareto. Sehingga, kualitas aset tetap terjaga, dan pertumbuhan pembiayaan tetap mengarah pada bagaimana menjaga kepentingan-kepentingan serta kebutuhan-kebutuhan pembiayaan untuk mempertahankan kinerja yang telah ada dan akan terjadi,” tambah Denny.

Lebih dari itu, SG Finance optimistis dapat meraih target pertumbuhan aset menjadi Rp1,81 triliun sampai dengan 2023 sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran & Pendapatan (RKAP) perusahaan yang secara umum meningkat 219% dibandingkan dengan 2022. Peluang tumbuh tetap terbuka atas calon-calon debitur yang telah dibina sejak awal 2022. Dalam hal ini realisasi pembiayaan mulai terjadi pada 2023, baik pada semester pertama (sampai Juni 2023) maupun pada semester kedua (sampai Desember 2023).

Untuk merealisasikan itu dan target-target bisnis lainnya tahun ini, SG Finance akan fokus meningkatkan portofolio pembiayaan khusus pada industri yang telah menjadi keahlian perusahaan, yakni transportasi dan heavy equipment, kemudian peningkatan pembiayaan modal kerja serta diversifikasi pada sewa pakai memanfaatkan potensiyang ada.

More Stories:

Share This

Sebarkan artikel ini dengan komunitas anda!